Ujub Dan Minder

Ujub Berarti Memuji dan Mengagungkan Diri Sendiri. Padahal Sejatinya Segala Puji Hanya Milik Allah.
Ujub dilakukan oleh manusia yang MERASA memiliki kelebihan dibandingkan orang lain karena MERASA prestasi diri sendiri (dunia dan akhirat) tanpa melihat dan merasakan sejatinya prestasinya tersebut didapat dari izin Allah (Ar Rahman dan Ar Rahim)
Obat Mengatasi Ujub
- Memahami bahwa semua nikmat itu sumbernya hanya dari Allah
- Memahami Bahwa Prestasi Apapun Bersumber Atas Izin Allah
 
- Tawadhu Yang Berarti Tidak Minder dan Tidak Ujub,
Bahasan Tawadhu akan dibahas dalam satu artikel lain supaya mudah saya pahami
Perkataan Ulama Salaf tentang Ujub
1. Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata, “Kehancuran itu ada dua: putus asa dan bangga diri (ujub)”.
2. Abu Hamid berkata, “Ibnu Mas’ud mengumpulkan keduanya, bahwa orang putus asa dan orag yang ujub keduanya tidak pernah bahagia. Karena orang yang putus asa tidak lagi berusaha dan tidak pula mencari kebahagiaan karena sudah putus asa. Sedangkan orang yang ujub juga tidak berusaha mencari kebahagiaan karena menyangka bahwa dia telah meraihnya

MINDER
Minder Berarti Merendahkan Diri Sendiri karena berputus asa  untuk mendapatkan nikmat Allah
Minder dilakukan oleh manusia yang MERASA memiliki kekurangan dibandingkan orang lain karena MERASA tidak adanya prestasi diri sendiri (dunia dan akhirat) tanpa melihat bahwa Allah sudah memberikan kesempurnaan nikmat dan potensi yang sama buat dirinya
Obat Minder
- "Lihat, Dengar Dan Rasakan" Banyaknya Nikmat Yang Allah Berikan
- Pahami Bahwa Nikmat Yang Diberikan Allah kepada Kita Sudah Sempurna dan Tidak Kurang Satu Hal Apapun Sehingga kita sangat layak mendapatkan nikmat yang Allah berikan dengan terus menerus bertindak, berdoa, tawakkal menuju apa yang kita inginkan dari Allah

- Tawadhu Yang Berarti Tidak Minder dan Tidak Ujub
Bahasan Tawadhu akan dibahas dalam satu artikel lain supaya mudah saya pahami
 
Perkataan Ulama Salaf tentang Minder
1. Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata, “Kehancuran itu ada dua: putus asa dan bangga diri (ujub)”.
2. Abu Hamid berkata, “Ibnu Mas’ud mengumpulkan keduanya, bahwa orang putus asa dan orag yang ujub keduanya tidak pernah bahagia. Karena orang yang putus asa tidak lagi berusaha dan tidak pula mencari kebahagiaan karena sudah putus asa. Sedangkan orang yang ujub juga tidak berusaha mencari kebahagiaan karena menyangka bahwa dia telah meraihnya


Pertanyaan Untuk Kita
SETELAH Mendapatkan Prestasi dan Nikmat
SEBELUM Mendapatkan Prestasi Dan dan Nikmat 
 Kata Kata dan Tindakan Apa Yang Keluar Dari Diri Kita? 

Apakah Kita Sudah Bertindak Terus, Terus dan Terus 
Untuk Mendapatkan Nikmat Allah untuk Dunia dan Akhirat Kita ?
Share:

Total Pageviews

Banyak Dibaca Minggu Ini

Cloud Label

Fashion (9)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Foto Original

Foto Original

Label

Disponsori Oleh :


sponsor

Artikel Terbaru

sponsor
sponsor
sponsor

Arsip Blog