Berputus asa kepada manusia, Semangat Mengejar Rezeki Dari Allah

Diriwayatkan oleh sahabat Sa’d bin Abi Waqqash radhiyallahu ‘anhu, 
ketika seorang lelaki datang dan meminta Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk mewasiatinya,

عَلَيْكَ بِالْيَأْسِ مِمَّا فِي أَيْدِي النَّاسِ

Artinya: “Hendaknya engkau berputus asa dari apa yang ada di tangan manusia.”
 (HR. Al Hakim dan Al Baihaqi)
(Syaikh Al Albani menyatakan, “Hasan lighoirihi.”)
Shohih Targhib wa Tarhib. Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani. Maktabah Ma’arif Riyadh. Cet.I 1412 H. (e-book version)

Namun, hal ini bukan berarti kita tidak diperbolehkan menuntut hak kita. Kita sangat boleh menuntut hak kita. Semisal gaji setelah bekerja, atau piutang yang belum dibayarkan, atau harta kita yang diambil dengan cara tidak halal (seperti penipuan atau pencurian). Yang dimaksud dalam hadist ini adalah bergantungnya hati pada harta-harta tersebut, seakan-akan rizki kita terbatas padanya 

Islam senantiasa mengajarkan semangat dalam segala hal yang bermanfaat, 
baik bagi dunia maupun akhirat pemeluknya. 
Hal ini tercermin dalam sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

احْرِصْ عَلَى مَايَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلَا تَعْجَزْ

Artinya:
“Bersemangatlah dalam apa yang bermanfaat bagimu,
mohonlah pertolongan kepada Allah,
dan janganlah merasa lemah.”
(HR. Muslim)
Share:

Total Pageviews

Banyak Dibaca Minggu Ini

Cloud Label

Fashion (9)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Foto Original

Foto Original

Label

Disponsori Oleh :


sponsor

Artikel Terbaru

sponsor
sponsor
sponsor

Arsip Blog