Doa bukan tuntutan hamba kepada Allah
Allah Rabb (Pencipta, Pemilik, Penguasa) Kita, Sedangkan Kita adalah Hamba
Posisikan Diri Kita Sebagai Hamba Yang Menghamba dan Memang Kenyataannya Kita Hanya Hamba
Bagi kita, berdoa itu adalah ibadah, ikhtiar itu adalah amal sholeh, perkara Allah memberi itu terserah Allah saja
Tugas hamba yang baik adalah banyak berdoa memuji Allah dan banyak memohon, bukan banyak menuntut
Dikasih apapun bentuknya, mau cocok dengan yang kita minta, mau tidak cocok, tidak apa-apa, karena yang penting dari doa itu adalah berhasilnya kita mentauhidkan Allah.
Dikabulkannya doa juga tidak harus cocok dengan yang kita inginkan, karena yang kita inginkan belum tentu yang terbaik menurut Allah, kitakan menginginkan sesuatu cenderung "hawa nafsu"
“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai sesembahannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?” (QS. Al-Jatsiyah: 23)
Salah satu doa yang bagus itu seperti doanya Nabi Yunus, “laa ilaahailla anta subhanaka inni kuntu minandzoolimiin”.Itu doa ismul ‘adzom, jadi doa yang bagus itu adalah:
- Mentauhiidkan Allah, laailaaha illa anta; tiada illah selain Engkau,
- Mensucikan Allah, subhanaka; Maha suci Engkau. Intinya tidak ada yang kurang tidak ada yang salah tidak ada yang jelek, semua perbuatan Allah sempurna baiknya mau apapun yang terjadi subhanaka termasuk musibah yang menimpa kita pasti Allah itu baik, mau digimanainsaja tubuh ini, pasti perbuatan Allah itu baik.
- Subhanaka inni kuntu mindzdzoolimiin; sedang saya inilah ya Allah orang yang dzolim, nah itu doa, laa haulaa walaa quwwata illabillah, tiada daya tiada kekuatan kecuali dari Allah yang maha agung, kita ngebungkukseperti karung yang tidak ada apa-apanya kecuali dikuatkan oleh Allah.
Pertanyaannya...
Saat kita berdoa apakah kita menghamba kepada Allah atau menuhankan hawa nafsu diri kita sendiri ?