Beda Cinta Dunia Dengan Cinta Akhirat

Cinta Dunia adalah sikap hati yang menjadikan dunia sebagai tujuannya
Cinta Akhirat adalah sikap hati yang menjadikan akhirat sebagai tujuannya
 Cinta Dunia Bertindak  (Bekerja, Berdagang, Bersedekah, Makan, Minum dan Segala Hal Lainnya )
Secara Tenaga, Pikiran, Waktu Untuk Dunia
Cinta Akhirat Bertindak (Bekerja, Berdagang, Bersedekah, Makan, Minum dan Segala Hal Lainnya )
 Secara Tenaga, Pikiran, Waktu Untuk Akhirat
Beda Cinta Dunia Dengan Mencari Dunia Untuk Akhirat 
Terletak Di Niat dan Tujuan Hidupnya

Dari Zaid bin Tsabit Radhiyallahu anhu , ia mendengar Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ ، فَرَّقَ اللهُ عَلَيْهِ أَمْرَهُ ، وَجَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ ِ، وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلَّا مَا كُتِبَ لَهُ ، وَمَنْ كَانَتِ الْآخِرَةُ نِيَّـتَهُ ، جَمَعَ اللهُ أَمْرَهُ ، وَجَعَلَ غِنَاهُ فِيْ قَلْبِهِ ، وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ.

Barangsiapa tujuan hidupnya adalah dunia, 
maka Allâh akan mencerai-beraikan urusannya, 
menjadikan kefakiran di kedua pelupuk matanya, 
dan ia tidak mendapatkan dunia 
kecuali menurut ketentuan yang telah ditetapkan baginya. 
Barangsiapa yang niat (tujuan) hidupnya adalah negeri akhirat, 
Allâh akan mengumpulkan urusannya, menjadikan kekayaan di hatinya, 
dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina. ”

TAKHRIJ HADITS
Hadits ini shahih, diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya (V/ 183); Ibnu Mâjah (no. 4105); Imam Ibnu Hibbân (no. 72–Mawâriduzh Zham’ân); al-Baihaqi (VII/288) dari Sahabat Zaid bin Tsabit Radhiyallahu anhu.
Lafazh hadits ini milik Ibnu Mâjah rahimahullah . Dishahihkan juga oleh Syaikh al-‘Allamah al-Imam al-Muhaddits Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah dalam Silsilah al-Ahâdîts ash-Shahîhah (no. 950).

Mencari Dunia Untuk Akhirat 
 فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلاَةُ فَانْتَشِرُوا فِي اْلأَرْضِ وَابْتَغُوا مِن فَضْلِ اللهِ وَاذْكُرُوا اللهَ كَثِيرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Maka apabila shalat telah selesai dikerjakan,
bertebaranlah kamu sekalian di muka bumi
dan carilah rezeki karunia Allah”.
[Al Jumu’ah : 10]
 

Melakukan Jual Beli Tetap Melakukan Kewajiban

رِجَالٌ لَا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ
“laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan
dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingat Allah,
mendirikan shalat,
dan menunaikan zakat.
Mereka takut pada hari (pembalasan)
yang (pada saat itu) hati dan penglihatan menjadi goncang”
(QS an-Nuur:37).

Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil (professional atau ahli). 
Barangsiapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya
maka dia serupa dengan seorang  mujahid di jalan Allah Azza wajalla.  
(HR. Ahmad)
Seandainya Kemiskinan adalah manusia niscaya aku kan membunuhnya
(sayyidina Ali Bin Abi thalib)

Nabi berdagang, Sahabat nabi berdagang, semua orang bekerja untuk mendapatkan penghidupan 
Bahkan mereka adalah orang orang kaya dengan trilyunan rupiah jika dirupiahkan
Mereka memilih hidup sederhana dan Memilih Membagi kekayaan
Mereka Tahu agama jauh lebih paham dari kita
Dan mereka melakukan tindakan mencari duniawi tanpa melupakan akhirat
Mereka bertindak mencari dunia dengan niat akhirat

Share:

Total Pageviews

Banyak Dibaca Minggu Ini

Cloud Label

Fashion (9)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Foto Original

Foto Original

Label

Disponsori Oleh :


sponsor

Artikel Terbaru

sponsor
sponsor
sponsor

Arsip Blog