Bakhil adalah Pelit Memberikan Kebaikan Dalam Harta dan Jiwa (Tindakan)
Bakhil adalah Pelit Memberikan Kebaikan
Bakhil adalah Pelit Memberikan Kebaikan
Bakhil tidak hanya sebatas harta
Walaupun lebih dominan dipahami sebagai harta
Bukan berarti jadi pelit harta
Tepatnya
Bakhil adalah pelit memberikan kebaikan dengan harta dan jiwa
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan hadits, ia berkata,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Manusia paling lemah adalah orang yang paling malas berdoa (kepada Allâh).
Dan orang yang paling bakhil adalah orang yang bakhil memberi salam”
(HR. Abu Ya’lâ, ath-Thabrâni, Ibnu Hibbân dan ‘Abdul Ghani al-Maqdisi. Syaikh al-Albaani rahimahullah menilainya berderajat shahih. Lihat ash-Shahihah no.601 dan Shahiihul Jaami no.1044).
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memperingatkan adanya penyakit “syuh” ini dan beliau menjelaskan bahwa penyakit itulah sebab kehancuran. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,
وَإِيَّاكُمْ وَالشُّحَّ، فَإِنَّ الشُّحَّ أَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ: أَمَرَهُمْ بِالْقَطِيعَةِ فَقَطَعُوا، وَأَمَرَهُمْ بِالْبُخْلِ فَبَخِلُوا، وَأَمَرَهُمْ بِالْفُجُورِ فَفَجَرُوا
“Waspadalah dengan sifat ‘syuh’ (tamak lagi pelit) karena sifat ‘syuh’ yang membinasakan orang-orang sebelum kalian.
Sifat itu memerintahkan mereka untuk bersifat bakhil (pelit), maka mereka pun bersifat bakhil.
Sifat itu memerintahkan mereka untuk memutuskan hubungan kekerabatan, maka mereka pun memutuskan hubungan kekerabatan.
Dan Sifat itu memerintahkan mereka berbuat dosa, maka mereka pun berbuat dosa”
(HR. Ahmad 2/195. Dikatakan Shahih oleh Syaikh Al Arnauth)
Sufyan Ats Tsauri pernah mengatakan,
“Aku pernah melakukan thawaf mengelilingi Ka’bah.
Kemudian aku melihat seseorang berdo’a
‘Allahumma qinii syuhha nafsii’,
dia tidak menambah lebih dari itu.
Kemudian aku katakan padanya,
‘Jika saja diriku terselamatkan dari sifat ‘syuh’,
tentu aku tidak akan mencuri harta orang,
aku tidak akan berzina dan
aku tidak akan melakukan maksiat lainnya’.
Laki-laki yang berdo’a tadi ternyata adalah ‘Abdurrahman bin ‘Auf, seorang sahabat yang mulia.
(Dibawakan oleh Ibnu Katsir pada tafsir Surat Al Hasyr ayat 10).
وَإِيَّاكُمْ وَالشُّحَّ، فَإِنَّ الشُّحَّ أَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ: أَمَرَهُمْ بِالْقَطِيعَةِ فَقَطَعُوا، وَأَمَرَهُمْ بِالْبُخْلِ فَبَخِلُوا، وَأَمَرَهُمْ بِالْفُجُورِ فَفَجَرُوا
“Waspadalah dengan sifat ‘syuh’ (tamak lagi pelit) karena sifat ‘syuh’ yang membinasakan orang-orang sebelum kalian.
Sifat itu memerintahkan mereka untuk bersifat bakhil (pelit), maka mereka pun bersifat bakhil.
Sifat itu memerintahkan mereka untuk memutuskan hubungan kekerabatan, maka mereka pun memutuskan hubungan kekerabatan.
Dan Sifat itu memerintahkan mereka berbuat dosa, maka mereka pun berbuat dosa”
(HR. Ahmad 2/195. Dikatakan Shahih oleh Syaikh Al Arnauth)
Sufyan Ats Tsauri pernah mengatakan,
“Aku pernah melakukan thawaf mengelilingi Ka’bah.
Kemudian aku melihat seseorang berdo’a
‘Allahumma qinii syuhha nafsii’,
dia tidak menambah lebih dari itu.
Kemudian aku katakan padanya,
‘Jika saja diriku terselamatkan dari sifat ‘syuh’,
tentu aku tidak akan mencuri harta orang,
aku tidak akan berzina dan
aku tidak akan melakukan maksiat lainnya’.
Laki-laki yang berdo’a tadi ternyata adalah ‘Abdurrahman bin ‘Auf, seorang sahabat yang mulia.
(Dibawakan oleh Ibnu Katsir pada tafsir Surat Al Hasyr ayat 10).
Lawan Dari Bakhil ini adalah Dermawan
Dermawan adalah Senang Memberikan Kebaikan(Sedekah)
Dermawan juga tidak hanya sebatas harta
Walaupun lebih dominan dipahami sebagai harta
Bukan berarti jadi sebatas memberikan harta saja
Tepatnya
memberikan kebaikan dengan harta dan jiwa
Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu,
shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda;
“Setiap kebaikan adalah sedekah” (HR. Bukhari)
Dari Abu Dzar Radhiyallahu anhu bahwa beberapa orang dari Sahabat berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
“Wahai Rasulullah!
Orang-orang kaya telah pergi dengan membawa banyak pahala.
Mereka shalat seperti kami shalat,
mereka puasa seperti kami puasa, dan
mereka dapat bersedekah dengan kelebihan harta mereka.
” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Bukankah Allah telah menjadikan bagi kalian sesuatu yang dapat kalian sedekahkan?
Sesungguhnya pada setiap tasbih adalah sedekah,
setiap takbir adalah sedekah,
setiap tahmid adalah sedekah,
setiap tahlil adalah sedekah,
menyuruh kepada yang ma’ruf adalah sedekah,
mencegah dari yang mungkar adalah sedekah,
dan salah seorang dari kalian bercampur (berjima’) dengan istrinya adalah sedekah.
” Mereka bertanya :
“Wahai Rasulullah! Apakah jika salah seorang dari kami mendatangi syahwatnya (bersetubuh dengan istrinya) maka ia mendapat pahala di dalamnya?”
Beliau menjawab : “Apa pendapat kalian seandainya ia melampiaskan syahwatnya pada yang haram, bukankah ia mendapatkan dosa?
Maka demikian pula jika ia melampiaskan syahwatnya pada yang halal,
maka ia memperoleh pahala.” [HR. Muslim]
TAKHRIJ HADITS
Hadits ini shahîh, diriwayatkan oleh:
1. Muslim (no. 720, 1006).
2. Al-Bukhâri dalam Al-Adâbul Mufrad (no. 227)
3. Ahmad (V/167, 168).
4. Abu Dâwud (no. 5243, 5244).
5. Al-Bazzâr dalam Musnad-nya (no. 3917, 3918)
6. Ibnu Hibbân (no. 4155 At-Ta’lîqâtul Hisân).
7. Al-Baihaqi (IV/188).
8. Al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah (no. 1644).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,ia mengatakan,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
”Setiap persendian manusia ada sedekahnya setiap hari di mana matahari terbit di dalamnya,
kamu mendamaikan di antara dua orang adalah sedekah,
kamu membantu seseorang untuk menaikkannya di atas kendaraannya atau mengangkatkan barangnya di atasnya adalah sedekah,
kalimat yang baik adalah sedekah,
pada tiap-tiap langkah yang kamu tempuh menuju shalat adalah sedekah,
dan kamu membuang gangguan dari jalan adalah sedekah.”
(HR.al-Bukhari ,no.2989 dan Muslim, no 1009)
Dermawan adalah Senang Memberikan Kebaikan Dalam Harta dan Jiwa (Tindakan)
TAKHRIJ HADITS
Hadits ini shahîh, diriwayatkan oleh:
1. Muslim (no. 720, 1006).
2. Al-Bukhâri dalam Al-Adâbul Mufrad (no. 227)
3. Ahmad (V/167, 168).
4. Abu Dâwud (no. 5243, 5244).
5. Al-Bazzâr dalam Musnad-nya (no. 3917, 3918)
6. Ibnu Hibbân (no. 4155 At-Ta’lîqâtul Hisân).
7. Al-Baihaqi (IV/188).
8. Al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah (no. 1644).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,ia mengatakan,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
”Setiap persendian manusia ada sedekahnya setiap hari di mana matahari terbit di dalamnya,
kamu mendamaikan di antara dua orang adalah sedekah,
kamu membantu seseorang untuk menaikkannya di atas kendaraannya atau mengangkatkan barangnya di atasnya adalah sedekah,
kalimat yang baik adalah sedekah,
pada tiap-tiap langkah yang kamu tempuh menuju shalat adalah sedekah,
dan kamu membuang gangguan dari jalan adalah sedekah.”
(HR.al-Bukhari ,no.2989 dan Muslim, no 1009)
Dermawan adalah Senang Memberikan Kebaikan Dalam Harta dan Jiwa (Tindakan)
Cara Agar Tidak Bakhil dan Agar Menjadi Dermawan
1. Berdoa dan Meminta Perlindungan Kepada Allah
للَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ
الْهَمِّ وَالْحَزَنِ , وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ , وَالْبُخْلِ
وَالْجُبْنِ , وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keluh kesah dan rasa sedih, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat bakhil dan penakut, dari cengkraman utang dan laki-laki yang menindas-(ku)“
( HR. Bukhari: 7/158, “Adalah Rasulullah banyak (membaca) doa ini, lihat Bukhari dalam Fathul baari: 11/173)
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keluh kesah dan rasa sedih, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat bakhil dan penakut, dari cengkraman utang dan laki-laki yang menindas-(ku)“
( HR. Bukhari: 7/158, “Adalah Rasulullah banyak (membaca) doa ini, lihat Bukhari dalam Fathul baari: 11/173)
2. Peluang Melakukan Kebaikan Dimana Mana
Mulai dari hal kecil , Mulai dari Diri Sendiri dan Mulai SAAT INI JUGA
Mulai dari hal kecil , Mulai dari Diri Sendiri dan Mulai SAAT INI JUGA