Dengki/ Hasad

Dengki (hasad), adalah membenci kenikmatan yang diberikan Allah kepada orang lain dan ingin agar orang tersebut kehilangan kenikmatan itu

Orang yang mendengki sudah lancang ikut campur dalam pembagian nikmat Allah kepada hambaNya

Ciri orang dengki
Senang melihat orang lain susah
Susah melihat orang lain senang

Obat Dengki
- Ikut Merasa Senang saat orang lain dianugerahi nikmat dari Allah
(Mendoakan keberkahan)
- Ikut Membantu Orang Lain Yang Sedang Susah
 (Mendoakan agar terlepas dari kesulitan)
- Bertindak untuk mengobati dengki sampai jadi kebiasaan untuk senang melihat orang lain senang dalam batas syariat

Rasulullah Saw. bersabda, 

“Jauhilah oleh kalian sifat dengki. Karena dengki itu memakan kebaikan bagaikan api unggun menghanguskan kayu bakar.” (HR. Abu Daud)

Setiap anjuran yang dilarang untuk seorang muslim itu karena Allah ingin menyelamatkan manusia 

PERLU DIINGAT DAN DICAMKAN

Bahaya dengki menurut kesehatanpun SANGAT Berbahaya
Karena sejatinya memang Allah menginginkan manusia sehat dan bahagia di dunia dan akherat

Pertanyaannya....

Apakah diri saya senang saat melihat orang lain susah ?

Ataukah saya ikut senang melihat orang lain mendapatkan kenikmatan dari Allah ?

Apakah saya membantu orang lain yang sedang kesusahan ?
Ataukah malah senang melihat orang lain yang sedang susah ?

Menghadapi Pendengki

1. Berdoa tanpa menuntut Allah agar terlindung dari pendengki
Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.” [QS. al-Falaq, 1-5].

2. Maafkan dan TINGGAL PERGI
Surat Al-A’raf Ayat 199

خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ

---

Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh. 

 3. DIAMKAN dan Jangan Bersahabat Dekat Mereka  (Bergaul berbeda dengan Bersahabat Dekat)
Imam Syafi’i berkata :
ﺍﺫَﺍ ﻧﻄَﻖَ ﺍﻟﺴَّﻔِﻴْﻪُ ﻭَﺗُﺠِﻴْﺒُﻬُﻔَﺦٌﺮْﻳَ ﻣِﻦْ ﺍِﺟَﺎﺑَﺘِﻪِ ﺍﻟﺴُّﻜُﻮْﺕُ
Apabila orang bodoh mengajak berdebat denganmu, maka sikap yang terbaik adalah diam, tidak menanggapi
ﻓﺎِﻥْ ﻛَﻠِﻤَﺘَﻪُ ﻓَﺮَّﺟْﺖَ ﻋَﻨْﻬُﻮَﺍِﻥْ ﺧَﻠَّﻴْﺘُﻪُ ﻛَﻤَﺪًﺍ ﻳﻤُﻮْﺕُ
Apabila kamu melayani, maka kamu akan susah sendiri. Dan bila kamu berteman dengannya, maka ia akan selalu menyakiti hati
ﻗﺎﻟُﻮْﺍ ﺳﻜَﺖَّ ﻭَﻗَﺪْ ﺧُﻮْﺻِﻤَﺖْ ﻗُﻠْﺖُ ﻟَﻬُﻤْﺎِﻥَّ ﺍﻟْﺠَﻮَﺍﺏَ ﻟِﺒَﺎﺏِ ﺍﻟﺸَّﺮِ ﻣِﻔْﺘَﺎﺡُ
Apabila ada orang bertanya kepadaku, jika ditantang oleh musuh, apakah engkau diam ??
Jawabku kepadanya : Sesungguhnya untuk menangkal pintu-pintu kejahatan itu ada kuncinya
ﻭﺍﻟﺼﻤْﺖُ ﻋَﻦْ ﺟَﺎﻫِﻞٍ ﺃَﻭْ ﺃَﺣْﻤَﻖٍ ﺷَﺮَﻓٌﻮَﻓِﻴْﻪِ ﺃَﻳْﻀًﺎ ﻟﺼﻮْﻥِ ﺍﻟْﻌِﺮْﺽِ ﺍِﺻْﻠَﺎﺡُ
Sikap diam terhadap orang bodoh adalah suatu kemulia’an. Begitu pula diam untuk menjaga kehormatan adalah suatu kebaikan.
Lalu Imam Syafi’i berkata :
ﻭﺍﻟﻜﻠﺐُ ﻳُﺨْﺴَﻰ ﻟﻌﻤْﺮِﻯْ ﻭَﻫُﻮَ ﻧَﺒَّﺎﺡُ
Apakah kamu tidak melihat bahwa seekor singa itu ditakuti lantaran ia pendiam ?? Sedangkan seekor anjing dibuat permainan karena ia suka menggonggong ??
(Diwan As-Syafi’i, karya Yusuf Asy-Syekh Muhammad Al-Baqa’i).

Share: