Allah Maha Pemberi Rejeki

Surat Fatir Ayat 2

مَا يَفْتَحِ اللَّهُ لِلنَّاسِ مِنْ رَحْمَةٍ فَلَا مُمْسِكَ لَهَا ۖ وَمَا يُمْسِكْ فَلَا مُرْسِلَ لَهُ مِنْ بَعْدِهِ ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, 
maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; 
dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorangpun yang sanggup melepaskannya sesudah itu. 
Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Surat Fatir Ayat 3

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ ۚ هَلْ مِنْ خَالِقٍ غَيْرُ اللَّهِ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ ۚ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ فَأَنَّىٰ تُؤْفَكُونَ


Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. 
Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezeki kepada 
kamu dari langit dan bumi? 
Tidak ada Tuhan selain Dia; 
maka mengapakah kamu berpaling (dari ketauhidan)?

Surat Jumu’ah ayat 10

 “Apabila telah ditunaikan shalat,
Maka bertebaranlah kamu di muka bumi;
dan carilah karunia Allah
dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.”


Para Nabi Mencari Rejeki

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: 
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
 “Nabi Zakaria Alaihissalam adalah seorang tukang kayu”.
 [HR Muslim, no. 2379; Ahmad II/296, 405, 485].


Dari Miqdam bin Ma’dikariba Radhiyallahu ‘anhu, dari
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam, ia berkata: 
“Tidaklah seseorang makan makanan yang lebih baik daripada hasil usahanya sendiri, 
sedang Nabi Daud Alaihissalam juga makan dari hasil usahanya sendiri”. 
[HR Bukhari, no. 2072]

Rezeki adalah segala sesuatu nikmat yang diberikan kepada manusia oleh Allah Yang Maha Pemberi Rezeki

Allah Yang Maha Pemberi Rejeki
Wilayah Hamba Mencari Rejeki  Yang Sudah Ditetapkan 
Yang Ditambahkan atau Berkelimpahan
 Dibawah ini bukan pintu rezeki karena pintu memiliki kunci , keterangan dibawah hanya sebagian yang saya kumpulkan untuk pengetahuan tentang rezeki
1.    BerDAGANG
Rasul adalah pedagang, sahabat nabi berdagang
Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

إن أطيب الكسب كسب التجار الذي إذا حدثوا لم يكذبوا و إذا ائتمنوا لم يخونوا و إذا وعدوا لم يخلفوا و إذا اشتروا لم يذموا و إذا باعوا لم يطروا و إذا كان عليهم لم يمطلوا و إذا كان لهم لم يعسروا).

“Sesungguhnya sebaik-baik penghasilan ialah penghasilan para pedagang yang mana 
apabila berbicara tidak bohong, 
apabila diberi amanah tidak khianat, 
apabila berjanji tidak mengingkarinya, 
apabila membeli tidak mencela, 
apabila menjual tidak berlebihan (dalam menaikkan harga), 
apabila berhutang tidak menunda-nunda pelunasan 
dan apabila menagih hutang tidak memperberat orang yang sedang kesulitan.”
 (Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi di dalam Syu’abul Iman, Bab Hifzhu Al-Lisan IV/221)

Dari Rafi’ bin Khadij radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: 
Ada seseorang bertanya, 
“Penghasilan apakah yang paling baik, Wahai Rasulullah?” 
Beliau jawab:
عمل الرجل بيده وكل بيع مبرور
“Penghasilan seseorang dari jerih payah tangannya sendiri 
dan setiap jual beli yang mabrur.” 
(HR. Ahmad di dalam Al-Musnad no.16628)


2.    Istighfar dan Taubat
Taubat adalah mengucapkan kalimat istighfar,
menyesali 
kesalahan (bukan meratapi) ,
BERTINDAK dengan CARA YANG BERBEDA dan LAKUKAN SEKARANG JUGA

Kalimat istighfar yang utama adalah
SUDAH atau BELUM dilakukan kesalahan maka mintalah ampunannya dengan melafadzkan sebagai berikut :

Dari Syaddad bin Aus radhiyallahu ‘anhu, dari 
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda,
سَيِّدُ الِاسْتِغْفَارِ أَنْ تَقُولَ اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ 
عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ قَالَ وَمَنْ قَالَهَا مِنْ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِيَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَمَنْ قَالَهَا مِنْ 
اللَّيْلِ وَهُوَ مُوقِنٌ بِهَا فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ
“Sayyid istighfar itu seorang hamba mengucapkan,
‘Ya Allah, Engkau Rabb-ku.
Tiada sembahan yang berhak disembah, kecuali Engkau.
Engkau telah menciptakanku dan aku hambaMu. 
Aku berada dalam jaminanMu dan janjiMu semampuku.
Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan yang Engkau ciptakan. 
Aku akui nikmatMu kepadaku dan aku akui dosa-dosaku.
Maka, ampunilah aku.
Sebab, sesungguhnya, tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa, kecuali Engkau’.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‘Siapa yang mengucapkannya di siang hari dengan meyakininya,
lalu meninggal dunia pada hari itu sebelum masuk waktu sore,
maka ia termasuk penghuni Surga.
Siapa saja yang mengucapkannya di malam hari dengan meyakininya,
lalu meninggal dunia sebelum masuk waktu pagi, maka ia masuk Surga’.”
 (HR. Al Bukhari nomor 6323)

Menyesali Kesalahan
Menyesal tidak berarti meratapi, Sama sama menangisi kesalahan, perbedaannya menyesal adalah tetap memiliki keinginan untuk bertindak lebih baik lagi dan tetap memiliki keinginan untuk tidak berbuat kesalahan yang sama. Untuk tidak berbuat kesalahan yang sama maka BERTINDAK dengan CARA Yang BERBEDA dengan harapan agar Allah mengampuni kesalahan yang SUDAH dilakukan

LAKUKAN SEKARANG JUGA

Surat An-Nisa' Ayat 18
وَلَيْسَتِ التَّوْبَةُ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ حَتَّىٰ إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ إِنِّي تُبْتُ الْآنَ وَلَا الَّذِينَ يَمُوتُونَ وَهُمْ كُفَّارٌ ۚ أُولَٰئِكَ أَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا

Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan: "Sesungguhnya saya bertaubat sekarang".
Dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran.
Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih

Memohon ampun bisa memperbanyak harta
 maka aku katakan kepada mereka: 
Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun
niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, 
dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, 
dan mengadakan untukmu kebun-kebun 
dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai. 
Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah?
(An-Nuh: 10-13)

3. Takwa dengan cara Adil
 وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا , وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah 
niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar, 
dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” 
(QS. Ath-Thalaq: 2-3)

Caranya Takwa ?
Surat Al-Ma'idah Ayat 8

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, 
menjadi saksi dengan adil.
Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil.
Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa.
Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Adil adalah Menempatkan segala sesuatu pada tempatnya (termasuk Menempatkan dalil tidak pada tempatnya)
Dzalim adalah Tidak menempatkan segala sesuatu pada tempatnya (termasuk Menempatkan dalil tidak pada tempatnya)

4. Sedekah
Sedekah mengundang rahmat Allah dan menjadi sebab Allah buka pintu rezeki. 
Nabi s.a.w. bersabda kepada Zubair bin al-Awwam: 
“Hai Zubair, ketahuilah bahwa kunci rezeki hamba itu ada di Arasy, 
yang dikirim oleh Allah azza wajalla kepada setiap hamba sekadar nafkahnya
Maka siapa yang membanyakkan pemberian kepada orang lain, niscaya Allah membanyakkan baginya. 
Dan siapa yang menyedikitkan, niscaya Allah menyedikitkan baginya.”  
H.R. ad-Daruquthni dari Anas r.a.

5. Berdoa, Meminta Bukan Menuntut
اللّٰهُمَّ رَبَّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ، وَرَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْـمِ، رَبَّنَا وَرَبَّ كُلِّ شَيْءٍ، وَمُنْزِلَ التَّوْرَاةَ وَالإِنْجِيْلَ وَالقُرْآنَ، فَالِقَ الْحَبِّ وَالنَّوَى، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شرِّ كُلِّ ذِي شَرٍّ أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهِ، أَنْتَ الأَوَّلُ فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الْآخِرُ فَلَيْسَ بَعْدَكَ شَيْءٌ، وَالظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَيْءٌ، وَالْبَاطِنُ فَلَيْسَ دُوْنَكَ شَيْءٌ، اِقْضِ عَنِّي الدَّيْنَ وَاغْنِنِيْ مِنَ الْفَقْرِ.
Artinya :
“Ya Allah, Tuhan bagi tujuh lapisan langit, juga Tuhan ‘Arasy yang agung. Tuhan kami dan Tuhan segala sesuatu. 
Yang menurunkan Taurat, Injil dan Quran. 
Yang menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan menghasilkan buah-buahan. 
Aku mohon berlindung denganMu daripada kejahatan segala suatu yang jahat yang ubun-ubunnya di dalam genggaman-Mu. 
Engkaulah yang awal, tiada suatu pun yang sebelum Engkau. 
Engkaulah yang akhir, tiada suatu pun yang selepas Engkau. 
Engkaulah yang zahir, tiada suatu pun yang di atas Engkau. Engkaulah yang batin, tiada suatu pun yang di bawah Engkau. 
Tunaikanlah hutangku dan berilah aku kekayaan daripada kefakiran.” 
 (HR. At-Tirmizi dan dinilai Hasan Sahih).
6. Tawakkal
Surat At-Talaq Ayat 3
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا


Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya
Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.
Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. 
Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. 

 Dari ‘Umar bin Khaththab radhiyallahu’anhu, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda :

لَوْ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرُزِقْتُمْ كَمَا يُرْزَقُ الطَّيْرُ تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا

“Seandainya kalian sungguh-sungguh bertawakal kepada Allah, 
sungguh Allah akan memberi kalian rezeki
sebagaimana Allah memberi rezeki kepada seekor burung
yang pergi dalam keadaan lapar
dan kembali dalam keadaan kenyang “
(HR. Imam Ahmad, Tirmidzi, Nasaai, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban, dan Al Hakim. Imam Tirmidzi berkata : hasan shahih)
7. Silaturahim
 Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِى رِزْقِهِ ، وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِى أَثَرِهِ ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

“Siapa yang suka dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya 
hendaklah dia menyambung silaturahim.” 
(HR. Bukhari no. 5985 dan Muslim no. 2557)

8. Haji dan Umrah
 Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِى الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ

“Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa 
sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak.” 
(HR. An-Nasai no. 2631, Tirmidzi no. 810, Ahmad 1: 387. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

9. Hijrah di Jalan Allah


وَمَنْ يُهَاجِرْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يَجِدْ فِي الْأَرْضِ مُرَاغَمًا كَثِيرًا وَسَعَةً

“Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rizki yang banyak” [An-Nisaa/4 : 100]

 10. Beribadah sepenuhnya karena Allah
Beribadah sepenuhnya maksudnya adalah, setiap yang kita lakukan, berdagang, cara menata keuangan, berpolitik,  makan dan minum, memakai pakaian, dan semua hal karena islam agama sempurna yang mencakup segala bidang

 Hadits riwayat imam Al-Hakim dari Ma’qal bin Yasar Radhiallaahu anhu ia berkata, 
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda:
“Tuhan kalian berkata, 
‘Wahai anak Adam, beribadah-lah kepadaKu sepenuhnya,
 niscaya Aku penuhi hatimu dengan kekayaan 
dan Aku penuhi kedua tanganmu dengan rizki. 
Wahai anak Adam!, jangan jauhi Aku, 
sehingga Aku penuhi hatimu dengan kefakiran 
dan Aku penuhi kedua tangamu dengan kesibukan.
 Al-Mustadrak ’Alash Shahihain, Kitabur Riqaq, 4/326. Imam Al-Hakim berkata, “Sanad hadits ini shahih, tetapi Al-Bukhari dan Muslim tidak mengeluarkannya”. (Op. cit. 4/326). Dan hal ini disepakati oleh Adz-Dzahabi (At-Talkhish, 4/326). Syaikh Al-Albani berkata, “Tentang hadits ini, memang seperti dikatakan oleh keduanya”. (Silsilatul Ahadits Ash-Shahihah, no. 1359, 3/347).

11. Berbakti kepada kedua orang tua dan mendoakannya 
Rasulullah berpesan, barangsiapa yang ingin panjang umur dan ditambah rezekinya, hendaklah ia berbakti pada kedua orang tua dan menyambung tali silaturahim. Sebagaimana sabda Rasulullah,” Siapa berbakti kepada orangtuanya maka kebahagiaanlah buatnya dan Allah akan memanjangkan umurnya.” (HR. Abu Ya’ala, at-Tabrani, al-Asybahani, dan al-Hakim) dalam hadist lain juga disebutkan , “Apabila hamba itu tidak mendoakan kedua orangtuanya niscaya terputuslah rezeki daripadanya.” (HR. Hakim dan ad-Dailami) 

12. Bersyukur
Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, 
dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” 
(QS. Ibrahim [14]: 7)

Dari semua hal diatas wilayah kehambaan masih banyak yang belum ditulis untuk hal rezeki, 
dan perlu diingat Allah adalah satu satunya Yang Maha Pemberi Rezeki dan Tidak Ada Sekutu BagiNya

Surat Fatir Ayat 2

مَا يَفْتَحِ اللَّهُ لِلنَّاسِ مِنْ رَحْمَةٍ فَلَا مُمْسِكَ لَهَا ۖ وَمَا يُمْسِكْ فَلَا مُرْسِلَ لَهُ مِنْ بَعْدِهِ ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, 
maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; 
dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorangpun yang sanggup melepaskannya sesudah itu. 
Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Surat Fatir Ayat 3

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ ۚ هَلْ مِنْ خَالِقٍ غَيْرُ اللَّهِ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ ۚ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ فَأَنَّىٰ تُؤْفَكُونَ


Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. 
Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezeki kepada 
kamu dari langit dan bumi? 
Tidak ada Tuhan selain Dia; 
maka mengapakah kamu berpaling (dari ketauhidan)?
Note : Artikel ini khusus untuk saya pribadi bukan untuk  menggurui karena saya pun jauh dari kata taat dan takwa
Share:

Total Pageviews

Banyak Dibaca Minggu Ini

Cloud Label

Fashion (9)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Foto Original

Foto Original

Label

Disponsori Oleh :


sponsor

Artikel Terbaru

sponsor
sponsor
sponsor

Arsip Blog