Passive Income

Teori Passive Income sudah ada terlebih dahulu sebelum para pakar menemukan cara membiayai hidup  dengan penghasilan yang didapat tanpa harus bekerja lagi
(Bekerja hanya sebagai kesenangan saja)

Para pakar passive income mengambil dari teori SEDEKAH JARIYAH
Yang membedakan adalah :
Passive Income adalah istilah untuk duniawi 
Sedekah Jariyah adalah istilah untuk Akhirat
Dua Konsep Yang Sama Untuk Tujuan Berbeda 

Artikel ini untuk pembelajaran saya pribadi dalam hal keuangan untuk bisa mandiri secara keuangan dan agar hidup tidak meminta kepada manusia dan tidak menjadi beban bagi orang lain dan juga untuk bisa bermanfaat orang lain

Orang yang tidak punya manfaat maka tidak akan bisa memberikan manfaaat maka dari itu milikilah dulu manfaat agar bisa diberikan

Jika ingin memberikan uang maka miliki terlebih dahulu uangnya kemudian berikan
Jika tidak punya uang maka tidak ada yang bisa diberikan
Jika ingin wakaf masjid maka miliki dulu masjidnya kemudian berikan
Jika tidak punya masjid maka tidak ada yang bisa diwakafkan
Jika ingin memberikan alquran kepada orang lain maka milikilah dulu alqurannya kemudian berikan
Jika tidak ada alquran yang ingin diberikan maka tidak ada yang bisa diberikan

JIKA INGIN MEMBERIKAN MANFAAT MAKA "MILIKI" TERLEBIH DULU MANFAATNYA KEMUDIAN BERIKAN
JIA\KA KITA TIDAK "MEMILIKI" MANFAAT YANG BISA DIBERIKAN MAKA TIDAK AKAN ADA MANFAAT YANG BISA KITA BERIKAN

Kembali ke bahasan passive income
Secara Garis Besar Ada Banyak Cara Mendapatkan Passive Income Beberapa caranya yaitu :
1. Rumah Yang Disewakan Per Bulan Atau Per Tahun
2. Komisi dari Multi Level Marketing
3. Bisnis Yang Menghasilkan Uang Tanpa Kehadiran Kita
4. Royalti Buku Atau Hak Cipta
5. Deposito (Yang Tidak Riba)
6. Investasi
7. Dan lain lain

Membangun pipa saluran untuk mengalirkan uang
Apakah aku membangun saluran pipa atau terus mengangkuti ember

Seperti dikisahkan oleh Robert Kiyosaki:
Zaman dahulu kala ada sebuah desa kecil yang indah. Tempat itu sangat menyenangkan namun memiliki sebuah masalah. Desa itu tak punya air bila tak turun hujan, makanya para tetua desa memutuskan untuk menawarkan kontrak kepada siapa saja yang bisa menyediakan air bagi penduduk desa itu. Akhirnya ada dua orang yang mengajukan diri, dan para tetua desa berharap akan ada persaingan di antara mereka yang pada akhirnya dapat menekan harga.

Orang pertama yang menjalankan kontrak itu bernama Ed. Ia langsung membeli 2 buah ember dan langsung mengisi penampungan air (yang sudah dibuat dari beton oleh penduduk) dengan cara mengangkut air dari danau ke penampungan dengan kedua embernya dari pagi hingga petang. Setiap pagi ia harus bangun lebih awal untuk memastikan persediaan air cukup bagi penduduk desa saat mereka memerlukannya. Ia harus bekerja keras, tapi ia sangat senang karena bisa menghasilkan uang.

Pemegang kontrak kedua bernama Bill, yang beberapa waktu malah menghilang. Dia tidak membeli 2 ember untuk bersaing dengan Ed, malah membuat rencana usaha, mendirikan perusahaan, mencari penanam modal, mengangkat asisten untuk melakukan pekerjaannya dan kembali setelah enam bulan dengan membawa kru bangunan yang siap membangun jaringan pipa baja anti karat bervolume besar yang menyambungkan desa dengan danau. Pada saat pembukaan, Bill mengatakan airnya lebih bersih, bisa memasok 24 jam sehari, 7 hari seminggu, dan 75% lebih murah dari Ed. Penduduk desa bersorak berlari ke arah kran pipa Bill.

Supaya bisa bersaing, Ed juga menurunkan harga. Mempekerjakan kedua putranya untuk membantu giliran kerja malam dan pada akhir pekan. Ketika anaknya sekolah di perguruan tinggi, ia berkata pada mereka \\\"Cepatlah kembali karena suatu saat bisnis ini akan menjadi milik kalian.\\\" Entah kenapa, setelah lulus anak-anaknya tak pernah kembali. Dan akhirnya Ed mendapat masalah-masalah kepegawaian, karyawan menuntut naik gaji, peningkatan tunjangan, dan ingin hanya mengangkut satu ember sekali jalan.

Berbeda dengan Bill, dia sadar desa-desa yang lain juga membutuhkan air. Makanya ia menulis ulang rancangan bisnisnya dan pergi untuk menjual sistem penyaluran air bersihnya ke desa-desa di seluruh dunia. Ia hanya mendapat keuntungan satu penny untuk setiap ember, tapi ia mengirimkan miliaran ember air setiap harinya dan semua uang itu mengalir ke dalam rekening banknya. Bill telah membangun saluran pipa untuk mengalirkan uang bagi dirinya sendiri.

Belajar dari Robert Kiyosaki adalah untuk mereka yang sudah lelah mengangkuti ember dan siap membangun pipa agar uang bisa mengalir ke dalam kantong mereka….bukan ke luar kantong mereka.

Peertanyaannya untuk saya sendiri
1. Apakah pekerjaan saat ini seperti mengangkut ember atau sedang membangun saluran pipa keuangan?
2. Ada berapa keran dan berapa besar saluran pipa keuangan yang harus didirikan untuk mencapai passive income sesuai dengan biaya hidup dan gaya hidup yang diinginkan ?
Share:

Total Pageviews

Banyak Dibaca Minggu Ini

Cloud Label

Fashion (9)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Foto Original

Foto Original

Label

Disponsori Oleh :


sponsor

Artikel Terbaru

sponsor
sponsor
sponsor

Arsip Blog