Tawadhu
Tidak Minder dan Tidak Merendahkan Orang Lain
KETIKA MINDER MELANDA
Mindset
- Kata Kata Tawadhu/ Pertanyaan Yang Benar
- Gerakan Tawadhu
- Fokus Pada Tujuan
Cara Keterangan
Kata Kata Tawadhu/ Pertanyaan dan Pernyataan Yang Benar
- Daripada merasa minder lebih baik belajar dan Bertindak menuju tujuan hidup yang diinginkan
-
Gerakan Tawadhu
- Berjalan Lebih Cepat, Mantap (Tidak Terburu Buru)
Dari Ali bin Abi Thalib -radhiyallahu anhu- ia berkata,”Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam jika berjalan badannya condong ke depan, seperti sedang turun dari tempat yang menurun” (Riwayat At Tirmidzi)
Imam At Tirmidzi menyebutkan hadits mengenai sifat jalannya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dalam As Syama`il Al Muhammadiyah. Dari hadits itu para ulama menyimpulkan bahwa Rasulullah berjalan dengan cepat.
Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah –radhiyallahu anhu-disebutkan bahwa dalam kebiasaannya, Rasulullah Shallallahu Alaini Wasallam berjalan dengan cepat namun tidak merasa kelelahan, hingga para sahabat bersusah payah untuk mengikutinya.
Hal ini menunjukkan bahwa Rasulullah –Shallallahu Alaihi Wasallam- memiliki fisik yang kuat. Dan langkah beliau meskipun cepat, namun bukan bentuk ketergesa-gesaan. (lihat, Al Isyraqat As Saniyah, hal. 131-133)
- Ramah dan Santun (Menyapa Terlebih Dahulu)
Rasulullah SAW bersabda, "Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia." (HR Thabrani dan Daruquthni, dari Jabir RA).
-
Fokus Pada Tujuan
- Jika tidak membawa hasil maka ganti tindakannya, bukan mengganti tujuannya
KETIKA UJUB MELANDA
Berkata Ibnu Qayyim Rahimahullah:
Jika Allah mudahkan bagimu mengerjakan solat malam, maka janganlah memandang rendah orang-orang yang tidur…
Jika Allah mudahkan bagimu melaksanakan puasa, maka janganlah memandang orang-orang yang tidak bepuasa dengan tatapan menghinakan.
Jika Allah memudahkan bagimu pintu untuk berjihad, maka janganlah memandang orang-orang yang tidak berjihad dengan pandangan meremehkan.
Jika Allah mudahkan pintu rezeki bagimu, janganlah memandang orang-orang yang berhutang dan kurang rezekinya dengan pandangan yang mengejek dan mencela. Kerana itu adalah titipan Allah yang akan dipertanggung-jawabkan kelak.
Jika Allah mudahkan pemahaman agama bagimu, janganlah meremehkan orang-orang yang belum faham agama dengan pandangan hina.
Jika Allah mudahkan ilmu bagimu, janganlah sombong dan bangga diri..kerana Allahlah yang memberimu pemahaman itu.
Boleh jadi orang yang tidak mengerjakan qiyamullail, puasa (sunat), tidak berjihad, dan sebagainya lebih dekat pada Allah darimu.
Ibnul Qayyim Rahimahullah berkata:
“Sungguh engkau terlelap tidur semalaman dan pagi harinya menyesal.. lebih baik daripada qiyamullail semalaman, namun pagi harinya engkau merasa takjub dan bangga diri… sebab orang yang merasa bangga dengan amalnya tidak akan pernah naik (diterima) amalnya”.
Semoga bermanfaat buat saya sendiri khususnya